MAMUJU,SulbarNews.id – Momentum Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang mengusung tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan” menjadi penegasan atas optimisme kondisi perekonomian nasional, yang turut tercermin kuat di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang mengapresiasi peran Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas, perekonomian Sulbar menunjukkan kinerja impresif.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat, Eka Putra Budi Nugroho, menyampaikan bahwa pada Triwulan III 2025, pertumbuhan ekonomi Sulbar mencapai 5,83% (yoy), meningkat signifikan dari triwulan sebelumnya dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,04% (yoy).
“Pertumbuhan kuat ini ditopang oleh ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya, konsumsi rumah tangga yang solid, serta peningkatan investasi baik dari sektor swasta maupun pemerintah,” jelas Eka Putra Budi Nugroho.
Selain pertumbuhan yang tinggi, Sulbar juga berhasil menjaga stabilitas harga. Inflasi daerah pada November 2025 tercatat sebesar 2,56% (yoy), angka ini tetap berada dalam sasaran inflasi nasional (2,5% \pm 1%).
Stabilitas sistem keuangan daerah juga dinilai solid. Penyaluran kredit perbankan tumbuh 6,65% (yoy) dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,22% (yoy) hingga Triwulan III 2025. Hal ini menunjukkan fungsi intermediasi perbankan berjalan produktif dengan risiko kredit yang terkendali.
Pengakuan terhadap tata kelola ekonomi Sulbar juga diberikan di tingkat nasional dalam Rakornas TPID dan TP2DD yang dirangkai pada PTBI 2025 di Jakarta. Sulbar berhasil memborong dua penghargaan bergengsi:
TPID Provinsi Berkinerja Terbaik 2025 di Kawasan Sulawesi.
TP2DD Provinsi Terbaik II Wilayah Sulawesi.
Penghargaan ini mencerminkan hasil sinergi berkelanjutan antara BI, Pemerintah Provinsi Sulbar, dan seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dalam menjaga daya beli masyarakat dan mempercepat elektronifikasi transaksi keuangan daerah.
KPW BI Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmen untuk terus memperkuat bauran kebijakan yang sinergis dengan Pemerintah Daerah dan mitra strategis lainnya.
“Melalui forum TPID dan TP2DD, koordinasi terus diperkuat untuk memastikan pengendalian inflasi efektif, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, serta peningkatan kontribusi sektor produktif dan inklusif seperti pertanian, UMKM, dan ekonomi syariah,” tutup Eka Putra Budi Nugroho.
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat daya saing Sulbar dan menjadi kontribusi nyata terhadap ketahanan dan kemandirian ekonomi nasional, sejalan dengan semangat tema PTBI 2025.(Zulkifli)