
Poros-Sulbar – ‘Aku tidak bisa hidup tanpa HandPhone (HP)’. Perumpamaan ini marak dikatakan oleh anak-anak bahkan sampai pada orang dewasa. Di era digital saat ini, penggunaan smartphone (HandPhone) di kalangan anak-anak semakin meningkat. Meskipun teknologi menawarkan berbagai manfaat, ada banyak kekhawatiran terkait dampak negatifnya terhadap perkembangan anak. Begitu pula di kalangan orang dewasa, Handphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari orang dewasa. Meskipun HandPhone menawarkan berbagai kemudahan, ada sejumlah dampak yang perlu dipertimbangkan.
HandPhone dapat menjadi alat edukasi yang bermanfaat. Banyak aplikasi edukatif yang dirancang untuk membantu anak-anak belajar dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Dengan akses ke internet, anak-anak juga dapat mencari informasi dengan mudah, yang dapat memperkaya pengetahuan mereka. Selain itu, HP memudahkan komunikasi antara anak-anak dan orang tua. Dalam situasi darurat atau ketika anak berada jauh dari rumah, HP dapat menjadi alat penting untuk memastikan keamanan dan keterhubungan mereka jika ada didalam keadaan genting. Dalam dunia yang serba cepat, orang dewasa dapat dengan mudah terhubung dengan kolega, teman, dan keluarga melalui pesan instan, media sosial, atau panggilan video. Hal ini sangat penting, terutama di saat-saat krisis atau ketika jarak fisik menjadi penghalang. Seperti saat ini, ada banyak Mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah dan menempuh Pendidikan di luar daerah tempat tinggal mereka dan tentunya jauh dari orang tua. Hal ini dapat bernilai positif jika teknologi tersebut digunakan sebagaimana mestinya.
Mengapa Harus HandPhone?
Orang tua atau orang dewasa, jika dihadapkan dengan anak-anak yang menangis, biasanya benda yang lebih dulu di ambil adalah Handphone. Ada seorang Ibu yang berkata seperti ini “Jika anak saya menangis, Saya membiarkannya untuk memainkan HP. Saya tidak suka jika ia ribut dan bisa saja mengganggu tetangga”, katanya. Pada dasarnya, jika anak-anak yang sering diperlakukan seperti ini, orang tua tidak sadar jika hal ini dapat membuat anak-anak akan mengalami ketergantungan dan kebiasaan yang selalu berulang. Ada beberapa pendapat yang mengatakan jika anak senang maka orang tua juga senang. Memang hal itu dibenarkan, namun bagaimana jika orang tua tersebut yang akan kesusahan sendiri di masa depan? Mungkin sekarang ini, anak-anak senang jika bisa bermain game sepuasnya, hanya bermain dengan HandPhone yang ia tau dan orang tua yang kewalahan untuk mengatur anaknya sendiri.
Menyenangkan anak tidak selalu hanya HandPhone solusinya. Namun, jadikan sesuatu lain yang dapat menyenangkan hati-anak-anak dengan mengajaknya rekreasi, jalan-jalan keluar rumah, berbelanja dan pastinya banyak kegiatan lain yang bisa di berikan oleh orang dewasa pada anak-anak. Bagaimana jika anak-anak itu sudah ketergantungan pada HandPhone? Bagaimana para orang tua atau orang dewasa menangani masalah tersebut? Marilah sebagai orang yang tau akan positif negatifnya penggunaan HandPhone pada anak-anak, agar tidak menjadi contoh buruk bagi anak-anak.
” Karena ada pepatah yang mengatakan ‘Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya’ salah satu arti pepatah ini adalah apa yang kita lakukan atau orang dewasa lakukan, itu pula yang anak-anak akan lakukan.
Oleh : Loans Clara