‘Sandeq Silumba’, Event Kultural Berskala Internasional

MAMUJU–Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sedang di fase persiapan untuk event ‘sandeq silumba’. Tahun ini, event yang sejak beberapa tahun terakhir disebut dengan sandeq race itu diharapkan dapat digelar secara profesional.

 

Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka mengungkapkan, pihaknya berencana memberi sentuhan perubahan pada pelaksanaan event tersebut. Tentu tanpa menghilangkan esensi serta semangat utama dari event tersebut.

 

“Kita ingin dapat model pelaksanaan yang tepat. Kita lakukan perubahan cara, dan pelaksanaannya kalau selama ini dilaksanakan oleh pemerintah, tahun ini kita serahkan ke EO (Event Organizer),” ungkap Suhardi Duka yang ditemui usai menghadiri pembukaan Manakarra Fair di Matos mall, Mamuju, Jumat (11/07).

 

Selanjutnya, jika sudah ditemukan model yang tepat, pelaksanaan ‘sandeq silumba’ diyakini bakal semakin kokoh sebagai agenda berskala internasional. Menurut Suhardi Duka, ‘sandeq silumba’ adalah event kultural dengan potensi yang begitu besar.

 

“Karena ini event kultural tapi bernilai ekonomi yang cukup tinggi. Karena ada banyak pencinta yacht di berbagai belahan dunia ini yang juga ingin menikmati yacht tradisional. Nah yacht tradisional itu hanya ada satu di dunia, hanya ada di Mandar. Kita akan coba tingkatkan kualitas pelaksanaannya. Secara lebih profesional tentunya,” pungkas Suhardi Duka.

 

Perahu sandeq. Jenis perahu khas suku Mandar Sulawesi Barat yang namanya sudah dikenal seantero negeri, bahkan sampai ke luar negeri.

 

Tak sekadar alat transportasi atau salah satu piranti utama nelayan di sejumlah kampung nelayan di pesisir Sulawesi Barat, sandeq menyimpan segudang nilai luhur yang telah lama mengakar di sebagian besar masyarakat Mandar.

 

Sebelumnya diberitakan, Syamsul Samad mengurai beberapa nilai filosofi yang terkandung dalam perahu sandeq. Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Barat itu menyebut, perahu sandeq adalah simbol keberanian, ketangguhan, dan kearifan lokal masyarakat Mandar dalam mengarungi laut.

 

“Di dalamnya ada nilai keberanian dan ketangguhan. Ia mampu menantang ganasnya lautan dengan konstruksinya yang ramping dan ringan,” tutur Syamsul Samad belum lama ini.

 

Perahu sandeq, masih kata Syamsul, juga jadi wujud nyata bagaimana masyarakat Mandar yang punya hubungan erat dengan alam. Pembuatannya melibatkan pengetahuan mendalam tentang alam dan lingkungan laut.

 

“Menunjukkan pemahaman mendalam masyarakat Sulbar tentang alam,” sambung dia.

 

Di tubuh sandeq juga tersimpan nilai kerja sama dan kebersamaan. Termasuk makna kepemimpinan, harmoni dan keindahan serta nilai-nilai spritual. (*)

You might like

About the Author: Poros Sulbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *