
MAMUJU – Pelaksanaan debat kandidat terakhir dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) berakhir dengan kekecewaan mendalam dari tim sukses pasangan calon (paslon). Pasalnya, meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mateng telah menyiapkan podium untuk konferensi pers pasca-debat, tidak ada wartawan yang hadir untuk meliput sesi tersebut. Alhasil, podium yang sudah disiapkan hanya menjadi pajangan tanpa fungsi, dan kesempatan paslon untuk menyampaikan visi serta misi mereka kepada publik pun terlewatkan begitu saja.
Dari pantauan media, salah satu anggota tim sukses dari Paslon nomor 2 mengungkapkan rasa kecewanya terhadap KPU Mateng. Menurutnya, tidak adanya wartawan yang hadir untuk meliput konferensi pers pasca-debat menunjukkan ketidakseriusan KPU dalam memfasilitasi proses demokrasi.
“Seharusnya KPU yang menyiapkan media untuk konferensi pers. Tidak ada wartawan yang hadir, jadi kami lebih baik tidak usah ada konferensi pers. Kami harap KPU Mateng tidak usah membuka sesi ini,” ujar anggota tim sukses tersebut dengan nada kesal.
Usai pelaksanaan debat publik yang digelar sebagai rangkaian Pilkada Mateng, ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati terlihat tidak melanjutkan acara dengan konferensi pers. Padahal, podium untuk sesi tersebut telah disiapkan dengan lengkap oleh KPU. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait profesionalisme KPU Mateng dalam menyiapkan seluruh aspek acara, termasuk mengundang wartawan untuk meliput kegiatan tersebut.
Salah satu simpatisan dari pasangan calon lainnya berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. “Jika KPU tidak menyiapkan wartawan, kami berharap konferensi pers tidak perlu dilakukan. Semua kandidat harus diberikan kesempatan yang sama untuk menjelaskan visi dan misi mereka kepada publik,” tegasnya.
Terkait kejadian ini, Ketua KPU Mateng, Alamsyah, mengaku tidak mengetahui secara rinci mengenai masalah tersebut. Dalam penjelasannya, Alamsyah menegaskan bahwa pihak KPU sudah menyiapkan segala sesuatu untuk kegiatan konferensi pers, termasuk podium dan undangan kepada media lokal untuk meliput acara debat kandidat. Namun, apabila konferensi pers tidak dilaksanakan, menurutnya itu adalah keputusan masing-masing paslon.
“Saya tidak tahu soal kejadian tadi. Kami sudah menyiapkan semua, termasuk podium untuk konferensi pers, dan kami sudah mengundang media, khususnya media di Mateng, untuk meliput. Namun, kalau konferensi pers tidak dilakukan, itu adalah keputusan dari paslon masing-masing. Kami sudah memfasilitasi kegiatan debat ini dengan baik dan alhamdulillah berjalan sukses,” ujar Alamsyah.
Lebih lanjut, KPU Mateng berencana mengadakan rapat evaluasi untuk menilai apa yang sebenarnya terjadi dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Kami akan rapatkan dan evaluasi soal ini. Konferensi pers bukan kewajiban, tetapi kami sudah memfasilitasi sesuai prosedur,” tambah Alamsyah.